Friday, September 15, 2017

STIGMA

STIGMA

STIGMA adalah hasil akhir dari sebuah fitnah untuk menghancurkan harga diri seseorang.

STIGMA saat ini melekat kepada pemakai narkoba yang mana jika kita bicara pemakai narkoba maka stigma yang ada dialam sadar kalian semua adalah sesosok manusia jahat yang merugikan orang lain dan sering kali melakukan kejahatan pencurian untuk memenuhi keinginan untuk mamakai narkoba.

Begitu jahat stigma menghancurkan para pengguna narkoba seakan kalian tulis kalimat diatas di dahi mereka para pecandu.
Bahkan bagi mereka yang benar benar tidak mengenal sosok pemakai narkoba jadi ikut membenci juga dengan alasan tuduhan tuduhan jelek kepada para pecandu.

Padahal tuduhan itu belum tentu benar adanya. Dan fitnah namamya?

Ok lah kita anggap jika tuduhan itu benar adanya. Tapi apakah semua pemakai narkoba itu penjahat yang melakukan pencurian?.  Bagaimana jika pamakai orang mampu seperti artis atau para pejabat negara?

Lalu
Apakah anda pernah menjadi korban pencurian dari para pemakai narkoba?.

Jika bagi anda yang tidak pernah merasakan jadi korban pencurian maka apakah alasan anda ikut membenci mereka?.
Padahal andapun tak mengenal mereka.

Apa?,  owh rasa empati dan soledaritas anda kepada para korban pencurian yang dilakukan pemakai narkoba??

Jika itu alasannya, maka kenapa anda tak berempati dgn pecandu yang tak pernah merugikan orang lain tetapi hak bebasnya dirampas, masa depannya dihancurkan kumudian rumah tangganya diruntuhkan lalu masa depan dari anak anaknya di buat semakin suram karna anak anak itu akan jadi anak broken home.

Jika anda merasa manusia waras.
Maka setidaknya anda menyadari jika manusia adalah tempat salah dan dosa.

Jika ada seorang menteri melakukan kesalahan maka bukan berarti semua menteri itu salah dan semua harus dihukum.

Atau ketika polisi itu salah.
Maka bukan berarti semua kepolisian itu bersalah.

Atau
Yang lebih real adalah ketika kuku kuku anda sudah panjang dan panjang lagi. Kemudian bertambah panjang.
Bukan berarti anda harus potong jari jari anda agar kuku tidak tumbuh lagi.
Tetap saja yang dipotong berkali kali itu kukunya bukan jarinya.

Kecuali anda sudah tidak waras maka anda pasti potong jari anda sendiri agar kuku anda tak akan membuat repot anda lagi.

No comments:

Post a Comment